Showing posts with label work. Show all posts
Showing posts with label work. Show all posts

Monday, April 6, 2009

Is Now The Time To Move On ?


I need to move on with my life.
I don’t want to be stuck here forever, the place which started to feel like a comfort zone.
Do I have to change my job?
Looking at things which happened these latter days, the answer is probably: Yes.
But the future might be bleak, having no money and living by yourself here in this cruel city that reserve no sympathy for people who has no money or resources.
And I don’t want to beg for job to my friends or relatives, and definitely, NOT money, from anyone.
Do I have guts to follow the path of one of my best friend, who resigned from her promising position in her office, and follow her dreams of becoming a writer?
The answer for this time is probably: No.
Gosh, I am oh so confused now.

Wednesday, March 25, 2009

Apel yang Belum Digigit ...


Seorang teman kantor belum lama ini membeli MacBook Pro baru untuk mendukung pekerjaannya yang makin bejibun. Jika sebelumnya dia sering lembur dan pulang larut malam karena harus menyelesaikan tumpukan pekerjaannya, belakangan ini dia jadi bisa pulang lebih cepat hampir setiap hari. Meskipun tetap saja, setibanya di rumah, dia akan kembali membuka MacBook tersebut dan melanjutkan pekerjaannya, dari rumah.

Suatu hari teman kantor ini muncul di kantor dan memperlihatkan sebuah video kocak. Kedua anaknya, perempuan berusia sekitar tujuh tahun dan adik lelakinya yang berusia empat tahun, ternyata menjadikan MacBook ibunya ini mainan baru mereka. Berhubung di MacBook sudah tertanam integrated webcam, maka kedua anak tersebut kemudian memanfaatkannya, yang menurut penuturan teman kantorku ini, dia sendiri tidak mengetahui kalau anak-anaknya bisa menggunakan MacBook tersebut.

Di dalam tayangan video amatir tersebut, kedua anak itu berakting seperti layaknya presenter program anak-anak yang sering mereka saksikan di televisi, tentunya dengan gaya natural mereka sendiri yang lucu dan mengocok perut dengan tawa.

Sang kakak menceritakan ulang sebuah dongeng yang berulang-kali ditimpali oleh adiknya dengan komentar-komentar polos, dan di akhir cerita, sang kakak menutupnya dengan sebuah adlib pesan sponsor layaknya presenter professional. Kurang-lebih seperti ini, “Cerita tadi dipersembahkan oleh ... (menyebutkan nama bank).” Kontan kami terbahak-bahak dibuatnya. Lucu sekali.

Tapi ternyata kelucuan tersebut masih berlanjut. Beberapa minggu kemudian, teman kantorku itu bercerita kalau anak perempuannya jadi ingin punya MacBook-nya sendiri, supaya dia bisa ikut menjelajahi dunia maya (browsing) untuk membantu menyelesaikan pekerjaan sekolahnya, dan karena dia ingin merekam video-video lainnya bersama sang adik.

Yang membuat kami semua tertawa adalah, kepolosan si anak perempuan ketika meminta MacBook baru itu kepada Ibunya. Kurang-lebih katanya, ”Bunda, kakak juga mau laptop seperti punya Bunda, biar gak perlu gantian sama Bunda kalau kakak mau pakai. Tapi kakak maunya laptop yang apelnya belum digigit.”

Ternyata, meskipun terpesona dengan kecanggihan laptop temanku ini, dia memendam rasa tidak suka pada logo Apple. Ha! Ha!


Thursday, November 20, 2008

Yearning For More ...


It is 30 minutes past 1 AM already.
Thursday, November 20th, 2008.

After facing my personal computer in this darn office for over 12 hours, I start to imagining things,
That I’m already sleeping soundly on my comfortable bed and dreaming about electronic sheep and a paradise on earth where I don’t have to work my ass for miniature income until such wee hours.

Sleep, nothing that I crave more than it now.