Thursday, August 20, 2009

Strength & Beauty, Before Brain


Film G.I. Joe The Rise of Cobra sungguh keren dan bagus banget ... bagi mereka yang tidak lebih pintar dari anak kelas 5 SD.

Bagi mereka yang merasa lebih cerdas, tentu dengan mudah menyadari, betapa konyolnya cerita film ini.

Salah satu contoh kekonyolan itu adalah: ternyata tidak perlu otak cerdas untuk dapat diundang menjadi anggota G.I. Joe. Padahal, sebagaimana yang dikatakan oleh General Hawk kepada Duke dan Ripcord, tidak bisa sembarangan orang masuk dan bergabung ke dalam organisasi elit ini.

Bayangkan saja, pasukan Cobra Commander menyerbu The Pit, markas besar berstatus super rahasia milik G.I. Joe yang berlokasi di bawah gurun pasir di dekat piramida di Mesir. Scarlett terlibat baku-hantam habis-habisan melawan Baroness. Melihat bagaimana keduanya sampai jungkir-balik karena berusaha saling menjatuhkan, bisa dibayangkan all those cuts and bruises they were obviously have to endure afterwards. Sewajarnya, dibutuhkan setidaknya waktu antara dua hingga tiga hari untuk mengobati luka dan menghilangkan bekas memar serta lebam di wajah dan sekujur tubuh.

Ternyata oh ternyata, tidak lama kemudian Scarlett terlihat cantik dan rapi seperti baru saja keluar dari salon ketika dirinya bersama Ripcord sedang berjalan-jalan tanpa tujuan di dalam The Pit. Aku tahu betul bahwa "waktu" itu relatif: sekian tahun dalam kehidupan nyata bisa berlangsung dalam hitungan detik di film. Yang jelas, diperlihatkan bagaimana mereka berhasil menduga siapa pihak yang berada di balik penyerangan The Pit.

Ini berarti, dugaan tentang dalang di balik serangan baru muncul beberapa hari kemudian (meskipun 'waktu" dalam film itu relatif), sehingga segala macam bekas luka dan memar di wajah Scarlett telah hilang dan keelokannya telah pulih seperti sediakala. Secara implisit, ini sama saja dengan menyatakan bahwa orang-orang G.I. Joe begitu bodoh sehingga butuh waktu lama untuk bisa menduga siapa dalang penyerangan sesungguhnya.

Atau, kalaupun dugaan tersebut muncul dalam waktu singkat, misalnya satu hari setelah penyerangan; ini berarti bahwa di The Pit ada fasilitas semacam spa dan salon kelas wahid yang mampu menutupi sempurna bekas-bekas luka memar yang sewajarnya baru muncul sekitar 1x24 jam setelah ditonjok habis-habisan, seperti yang dialami Scarlett.

Jika kemungkinan terakhir ini yang betul, berarti seharusnya waktu itu Rihanna menghubungi spa dan salon The Pit ini untuk menutupi luka-luka yang dideritanya ketika habis berantem dengan Chris Brown, supaya dia bisa tetap tampil di Grammy Award yang diadakan Maret lalu, dan di hadapan para penggemar fanatiknya di Jakarta.

Baroness, Rihanna dan Scarlett.

No comments: