Monday, December 15, 2008

Sebentar Lagi, ...



Kebiasaan kalau hari Sabtu siang lagi bengong ga ada kerjaan, dipikir-pikir daripada cuma tiduran berhibernasi di kamarku yang sejuk atau menonton acara gosip ga jelas dan membosankan, mendingan sekalian jalan-jalan 10 ribu langkah sembari menyambangi salah satu tempat perbelanjaan yang isinya macam-macam di area Casablanca. Dan itulah yang kulakukan weekend kemarin, sekalian mau lunch, ceritanya.

Sesampainya di mall kondang tersebut, dan bersyukur karena tidak terjebak kemacetan yang menjadi ‘ritual’ di depan mall ini setiap akhir pekan, dengan bersemangat kucari dulu makanan apa yang rasanya enak dan cocok untuk mengisi perutku yang sudah mulai keruyukan minta diisi. Setelah mondar-mandir cukup lama akhirnya kuputuskan untuk makan menu Manado, apalagi kalau bukan a la rica-rica.

Karena suasana tempat makan ini sama sekali tidak nyaman, pilihan satu-satunya adalah untuk segera menghabiskan makanan lalu buru-buru angkat kaki dari area food court yang berisik itu.

Sebenarnya kalau kondisinya lebih manusiawi dan lebih bersih, beraktivitas menongkrong di area food court sebuah mall merupakan aktivitas killing time yang menyenangkan. Sambil duduk dan pura-puranya menikmati makanan yang dihidangkan di depan tubuh, mata bisa sambil plirak-plirik kiri-kanan dan melihat serbaneka manusia. Terkadang, ada hal-hal menarik yang bisa bikin surprise dan lumayan menghibur bisa disaksikan melintas di depan mata. Seperti kemarin ini, ada seorang pria pakai t-shirt tie-dye dengan warna fantasi seperti kaos reagge gitu, dengan bawahan celana kotak-kotak kecil hitam putih abu-abu. Benar-benar menjadi tantangan buat mata. “Bold choice,” kalau istilah para Condé Nasties. Dan pakaian pria tersebut masih dilengkapi dengan trucker cap butut (bukan yang sengaja dibuat butut kaya Ed Hardy’s, catet!) dan aksesoris tas pinggang hitam yang tampak lusuh. Ehem! ... Seorang teman pasti akan mengatakan aku ga sopan dengan membahas hal-hal remeh serta dangkal semacam ini.

Nah, biar ga makin bertambah saja dosa-dosaku hanya karena duduk di situ, jadi selesai makan aku segera angkat kaki.

Pindah ke mall sebelahnya, dan sempat kepikiran (dan memang tergoda) untuk menyambangi beberapa toko yang biasanya menjual t-shirt dan aksesoris lucu-lucu gitu, biasanya sih barang-barang yang diimpor dari Thailand. Ini sebenarnya dilakukan hanya untuk sekedar iseng, mengecek apakah ada barang baru yang relatif murah dan tak dijual di mall kelas luxe yang biasanya berlokasi di area-area prima. Lumayan kan, buat nambah-nambahin koleksi kalau lagi males rapih pas ke kantor saat hari Jumat (maupun saat terpaksa lembur di akhir pekan).

Tapi niatan ini terpaksa diurungkan, karena saat melintasi beberapa toko, baru teringat kalau masih ada beberapa kemeja yang tempo hari dibeli dan sampai hari ini masih belum sempat dikenakan sekali pun. Daripada jadi pemborosan, mending ditunda dulu saja niatan untuk melihat-lihat (dan yang biasanya sih ujung-ujungnya jadi belanja) ini.

Lagipula, kalau berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang dibentuk oleh tradisi sejak beberapa tahun lalu, biasanya pada saat akhir pekan terakhir sebelum Natal, akan ada satu agenda spesial yang butuh pos pengeluaran khusus, yaitu Diskon Akhir Tahun Kinokuniya. Rata-rata semua buku didiskon 20%, menarik banget kan? Setelah tahun lalu membeli Truman Capote dan David Sedaris, tahun ini rencananya mau mengumpulkan beberapa novel lainnya yang sudah diadaptasi ke layar lebar maupun yang memenangkan penghargaan di berbagai ajang literatur. Misalnya, ”On The Road”-nya Jack Kerouac versi selebrasi 50 tahun, yang katanya lebih lengkap daripada yang telah dikenal luas selama ini (ternyata ada beberapa bagian yang disensor di terbitan-terbitan awal). Interesting, eh?

Jadi sebenarnya kalau ada yang iseng bertanya perihal daftar belanja Natal-ku untuk tahun ini, ya cuma itu jawabannya: borong buku di Kinokuniya.

By the way lagi ngebahas topik ini dan kebetulan pandangan mata secara otomatis bergerak untuk mengecek kalender, baru nyadar kalau ternyata Diskon Akhir Tahun Kinokuniya itu seharusnya akhir pekan ini dong ya kejadiannya? Secara hari Kamis depan kan sudah Natal. Sedikit terlupa karena tidak ada persiapan khusus menyambut perayaan tahun ini, selain gantungan kaos kaki merah dengan daun holly plastik di depan pintu kamar.

Perayaan Natal tahun ini bagiku pribadi tampaknya akan mengambil tema ”Kontemplasi dalam Kesunyian dengan Kerendahan Hati yang Tulus”. Bisakah?

I’ll just wait and see.

No comments: