Friday, November 28, 2008

Ini yang Katanya Piawai ?



Kalau ditanya, pos belanja apa yang paling disesali dalam bulan ini, jawabanku bisa jadi adalah, mengeluarkan uang sebanyak Rp. 32.500,- untuk membeli “Telaga Fatamorgana”. Ini adalah sebuah buku yang berisikan himpunan cerita pendek karangan Happy Salma.

Kalau ditanya kenapa bisa membeli buku ini, jawabnya, adalah karena rasa penasaran sehabis baca blurb-nya. Plus, fakta bahwa buku kumpulan cerita pendek Nona Salma sebelum ini yang merupakan debutnya di ranah sastra Indonesia berhasil mengantarkannya menjadi nominator Khatulistiwa Literary Award untuk kategori Penulis Muda Berbakat.

Awalnya ketika membaca bagian kata pengantar yang dijuduli ‘Menulis Sebagai Hidup’, sempat terbersit rasa heran karena dengan jujur Nona Salma mengungkapkan bahwa ada beberapa judul cerpennya yang ditolak untuk diterbitkan oleh beberapa publikasi / majalah karena dinilai kurang sesuai dengan visi media yang bersangkutan.

Namun setelah membaca lebih dari separuh isi "Telaga Fatamorgana", yang muncul dalam pikiran justru pertanyaan, jangan-jangan tujuh cerita pendek pertama dari duabelas yang dikumpulkan dalam buku ini adalah rejected short stories, karena menurut hematku, sungguh tidak ada satu pun yang berkualitas baik untuk dipublikasikan bagi konsumsi publik literasi. Bingung rasanya mencari-cari dimana letak kepiawaian menulis seorang Nona Salma yang diklaim demikian di bagian belakang sampul buku himpunan ini.

Mau ga mau meskipun enggan terlihat seperti orang sinis dan / atau nyinyir, aku jadi sedikit curiga dan bertanya-tanya, apakah buku ini dinilai penerbitnya layak terbit menurut hitung-hitungan bisnis lebih karena faktor nama pengarangnya yang sudah dikenal khalayak luas semata?

Anda pun bisa turut menentukannya, karena dengan senang hati akan aku pinjamkan buku ini. Silahkan mendaftar dalam kolom yang tersedia.

No comments: